ORGANISASI ITU (GA) PERLU

Jangan skeptis dulu dengan pernyataan di atas, karena semua itu perlu dijelaskan. Terlalu cepat menilai adalah kecerobohan, namun terlalu lama menilai juga suatu kebodohan.
Ini adalah sebuah cerita, tapi setengah fiksi setengah nyata, silakan dinilai sendiri lebih condong ke arah mana...
Hari ke-1 : aku ikut rapat program kerja organisasi A, aku mendapat jatah kepanitiaan, walau hanya posisi “kacangan”
Hari ke-2 : aku ikut menyusun proposal kegiatan organisasi A
Hari ke-3 : aku ikut berdiskusi dengan panitia inti (ketua, sekretaris, dan bendahara)
Hari ke-4 : aku diterima di sebuah tempat kerja yang ku impi2kan
Hari ke-5 sampai ke-10 : aku harus mengikuti pelatihan di tempat kerjaku.
Hari ke-11 : aku mengikuti acara keluargaku
Hari ke-12 : aku mengorganisir kembali bisnis pribadiku yang rada kacau
Hari ke-13 sampai ke-18 : aku mengerjakan tugas2 kuliahku yang menumpuk (alasan klise... ga mutu!)
Hari ke-17 sampai ke-19 : aku harus kembali ke kampung halamanku, menemui adik2 almamater organisasiku dan merencanakan sebuah program kerjaku.
Hari ke-20 : aku mengerjakan kewajiban2 di organisasi remaja kampungku.
Hari ke-21 : aku kembali ke kampus dan bertemu dengan teman2 organisasi A, mereka menanyakan progress tugasku, aku tidak dapat menjelaskan, aku sedang kelelahan dan bingung harus berbuat apa (wajarkah?)
Hari ke-22 sampai ke-30 : aku harus mengerjakan kewajiban di tempat kerjaku, wuih..bener2 menguras tenaga, mana disuruh jadi pemimpin kelompok lagi...
Hari ke-31 : Hari H pelaksanaan kegiatan di organisasi A, dan aku tetap seperti ini (dalam posisi tidak tahu apa-apa), salahkah aku ? dan akhirnya aku disindir secara terang-terangan oleh ketua panitia. OK ! aku memang tidak bertanggung jawab dan aku memutuskan untuk keluar kok, tenang aja... ga ada lagi “virus tdk bertanggung jawab” di organisasimu.
Ok pren, aku disini Cuma mau bilang bahwa organisasi itu penting karena emang tugas kita di umur ini untuk terus belajar dan belajar.
Aku mau mengibaratkan ada beberapa kapal yang berjalan bersama dan aku berada sebagai pekerja di semua kapal tersebut. Selama beberapa hari aku selalu berpindah menggunakan sampan untuk menyelesaikan tugasku di beberapa kapal tersebut. Salah satu kapal, kapal A, memiliki awak yang jenius2 dan cekatan sehingga ketika di sana pun kehadiranku tidak terlalu berarti sehingga aku menuju kapal lain, kapal B dan C yang kurang berkompeten.
Namun, karena ketidak adilanku ini akhirnya kapten kapal A memarahiku. Ok, aku terima dan aku juga tidak perlu penjelasan, karena penjelasan hanya seperti arena pembelaan diri, padahal pembelaan diri tidak ada gunanya, hanya membuat kita seakan2 orang penting, padahal tidak penting banget.
Aku kecewa... dan aku memutuskan untuk tidak kembali lagi ke kapal A. salahkah aku ? salahkah jika aku menolak menjadi salah satu kapten kapal dan hanya memilih jadi pelayan biasa untuk membagi waktuku di semua kapal....
Memang organisasi itu ga perlu KALAU tidak ada pemimpin dan rekan kerja yang pengertian, yang mengerti keadaan kita, yang mengerti bagaimana kita bekerja keras di balik layar.
Pren, ini semua aku tulis bukan untuk sombong2 sombongan diri. Ini hanya ku tulis sebagai pembuktian bahwa seorang manusia hanyalah makhluk yang terbatas. Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk terus bekerja semaksimal mungkin seperti apa yang kita harapkan. Setiap orang punya karakter dan orientasi masing-masing yang tentu berlainan dengan kita.
Aku juga minta maaf dengan temen2 yang pnh satu organisasi denganku kemudia aku paksa untuk mengerjakan sesuatu yang tidak cocok dengan dirinya atau aku mungkin tidak care dengan keadaaan kalian.
The last.... sekali lagi aku menegaskan bahwa organisasi itu (ga) perlu KALAU..... isi sendiri ya!

Tidak ada komentar: